Assalamuâalaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hello Guysđ! Ketemu nih sama aku di postingan pertama aku. Guys,
Sampai saat ini kita hidup di zaman noww, di mana kebanyakan orang hanya
mempedulikan diri sendiri dan tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain.
Benarkah hal demikian terjadi saat ini ?
Banyak dari
kalangan pemuda dan pemudi sehat walâafiat tak bersedia berdiri dari kursi
prioritas sekalipun di hadapannya ada ibu hamil berdiri dengan membawa banyak
tentengan. Pikir mereka, "Gue juga bayar, gue juga pegal kalau berdiri,
gue duluan yang dapat kursi ini." Mereka tidak berpikir sebaliknya, kalau
gue yang gak hamil aja gak kuat berdiri lama, apalagi yang hamil, apalagi yang
gendong anak.
Tak sedikit pula
anak muda sekarang yang dengan gampang mengeluarkan perkataan kasar semisal
"Bangs*t, brengs*k, si*lan," dan juga sederet nama hewan yang
ditujukan untuk manusia kawan dekatnya sendiri. Atau memaki dengan kekurangan
fisik seperti, "Woy Gendut, pesek, kuntet, dan sebagainya." Mereka
tak bisa menjaga perasaan orang lain, jangankan menjaga... Peduli pun tidak.
Guys, padahal
kemampuan menjaga perasaan orang lain dari kejahatan lisan kita merupakan salah
satu kriteria seorang muslim:
âOrang Islam adalah orang yang
menyelamatkan orang lainnya dari lidah dan tangannya." (HR. Bukhari)
Bagaimana mungkin
kita mengaku Islam, tapi tak mampu menjaga perasaan orang lain dari kejahatan
lisan dan perbuatan kita.
"Sesungguhnya ada seorang hamba
berbicara dengan suatu perkataan yang diridhai Allah yang ia anggap biasa, lalu
Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu. Dan ada juga seorang
hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka yang ia
anggap biasa lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam.â (HR. Bukhari)
Nah, selain perlu
belajar menjaga perasaan orang lain. Sebaliknya, kita pun penting untuk
membentengi hati kita agar tak mudah baperan. Jangan sampai cuma dengar
perkataan selentingan saja langsung tersinggung, langsung mendoakan orang lain
yang menyakiti hati kita agar masuk neraka, hadeuh...
Orang baperan juga
tidak sesuai sunah Rasulullah. Bukankah Rasulullah adalah seorang pemaaf? Dan
bukankah dalam Quran sangat banyak anjuran untuk memaafkan? Mengapa kita malah
gampang sekali bawa perasaan dan mendendam?
"Dan orang-orang yang menahan amarahnya serta
memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan.â (QS. Ali âImran: 134)
Mendengar
selentingan sedikit saja, langsung marah-marah. Di jalan raya disalip
pengendara lain, langsung emosi tinggi. Dengar gosip tetangga langsung pindah
rumah. Orang baperan seperti ini bukankah tidak sesuai sunah Rasulullah?
Dan bukankah dalam
Quran sangat banyak anjuran untuk memaafkan? Mengapa kita malah gampang sekali
bawa perasaan dan mendendam?
"Dan orang-orang yang menahan
amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang
yang berbuat kebajikan.â (QS. Ali âImran: 134)
Seringkali orang
yg gampang baperan terkadang jadi orang yg paling sulit dinasehati. Karena
mereka lebih mengikuti perasaannya sendiri
"Tapi kan
harusnya dia begini..."
"Tapi kan
harusnya dia begitu..."
Padahal daripada
menyuruh orang lain menjaga perasaan kita, lebih mudah untuk membuat perasaan
kita lebih kebal dan tak gampang baper. Bagaimana caranya? Berikut ini tipsnya
- Menyadari bahwa jika kita 'lembek' terhadap dunia ini, maka dunia ini akan terasa 'keras' untuk kita.
Diledekin
sebagai jomblo "Kapan sih nikahnya? Gak ada yang mau sama lo ya?"
Nyengir aja santai, "Inshaa Allah tahun ini. Doain aja ya." Tak perlu
baperan, tersinggung lah yaa. Musti bye bye baper lah yaa. Kalau kita terlalu
lembek, semua orang terasa kejam pada kita. Tapi kalau kita tegas dan tidak
mengikuti perasaan, maka segalanya akan lebih mudah dijalani.
- Menyadari bahwa memaafkan itu ialah ciri-ciri penghuni surga
Setiap
ada orang yg bikin kita tersinggung, bersyukurlah. Barangkali itu adalah tiket
supaya kita bisa ke surga. Barangkali amalan ibadah kita kurang baik, shalat
sekadarnya, waktu shalat malam bablas tidur terus, ngaji quran nggak kuat sejuz
sehari, Barangkali dengan memaafkan orang lain, Allah ridho dan memaafkan
dosa-dosa kita. Ada 1 pintu di surga yg khusus untuk orang-orang yang mudah
memaafkan:
âSesungguhnya
Allah memiliki sebuah pintu di surga, tidaklah yang masuk melaluinya kecuali
orang-orang yang memaafkan kezaliman.â (HR. Ahmad)
- belajar mengomunikasikan perasaan kita
Banyak
orang jadi mudah baper karena keseringan menahan perasaannya, tidak disalurkan
dg komunikasi yg tepat. Coba deh belajar mengungkapkan dg baik perasaan kita.
Misalnya saat tersinggung dg perkataan teman, dinginkan kepala, ajak dia bicara
empat mata, dan utarakan ketidaknyamanan kita mendengar ucapannya
"Maaf,
ucapan kamu tadi sepertinya kurang enak. Bisa ga lain kali jangan ungkit
tentang badan aku yang gendut lagi, soalnya aku khawatir kamu
berghibah..."
Semacam
itu lah. Intinya, daripada marah-marah atau pendam emosi negatif karena
baperan, ada baiknya kita belajar mengungkapkan dg baik apa yg berkecamuk di
hati. Sehingga orang lain pun mengerti kalau kita tersinggung.
Nah, gimana postingan kali
ini? Bermanfaat ga nih? Ya semoga bermanfaat ya...
Mohon maaf bila ada salah penulisan, dan
mungkin salah presepsi, karena aku juga masih dalam tahap pembelajaran.. tunggu
postingan aku berikutnya, jangan bosen bosen ya pantengin terus blog aku,
Insyaallah postingan ini akan bermanfaat bagi kita semua .. aamiin... dan
jangan lupa kalo kalian punya request untuk di jadikan blog alias di posting
sama aku hubungin aku aja ya.. dan dan jangan lupa follow IGE aku ya @ukwnjl
... tenkyu...byeeeI©J
Wassalamuâalaikum Warohmatullahi Wabarakatuh
Sumber:
jangan lupa sitiashma16.blogspot
BalasHapusOke
HapusPrediksi Togel Sgp Mbah Bonar 10 Oktober 2020 Gabung sekarang dan Menangkan Hingga Ratusan Juta Rupiah !!!
BalasHapus